Labels

Tampilkan postingan dengan label Masjid Al-AQSA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masjid Al-AQSA. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Juli 2010

Sejarah singkat Masjid Al-Aqsha

Masjid Al-Aqsha (Arab: المسجد الاقصى , Al-Masjid Al-Aqsa, arti harfiah: “masjid terjauh”) adalah salah satu bangunan yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur) yang dikenal dengan nama Al-Haram asy-Syarif bagi umat Islam dan dengan nama Har Ha-Bayit (Bukit Baitallah atau Temple Mount) bagi umat Yahudi dan Nasrani.
Di dalam Al Quran nul karim dinyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW diangkat ke Sidratul Muntaha dari lokasi ini pada tahun 621 Masehi, menjadikan masjid ini sebagai tempat suci di Islam (lihat Isra’ Mi’raj.) Allah berfirman: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S. Al Israa’:1)
Masjid Al-Aqsa yang dulunya dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan kiblat shalat umat Islam yang pertama sebelum akhirnya dipindahkan ke Ka’bah di dalam Masjidil Haram. Umat Muslim berkiblat ke Baitul Maqdis selama Nabi Muhammad mengajarkan Islam di Mekkah (13 tahun) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat shalat adalah Ka’bah di dalam Masjidil Haram, Mekkah hingga sekarang.
Masjid Al-Aqsa saat ini adalah masjid yang dibangun secara permanen oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Umayyah (Dinasti Bani Umayyah) pada tahun 66 H dan selesai tahun 73 H. Agak berbeda dengan pengertian Masjid Al-Aqsa pada peristiwa Isra’ Mi’raj, yaitu yang meliputi seluruh kawasan Al-Haram asy-Syarif.
Ketika Umar (ra) memasuki tempat Al-Aqsa pada tahun 638 M. ia terkejut menemukannya telah ditutupi dengan banyak sampah. Sepertinya orang-orang Roma telah menggunakan wilayah itu sebagai tempat pembuangan sampah. Lalu Khalifah itu berlutut ke bawah dan dengan tangannya sendiri mulai membersihkan daerah itu. Ketika orang-orang Muslim melihat apa yang dilakukannya, maka dengan segera mereka mengikutinya sehingga seluruh daerah itu bersih. Mereka kemudian berjalan lebih jauh, dekat relung Dawud (as), dan sholat dua rakaat di rakaat, rakaat pertama Umar (ra) membaca Surah Saad  dan di rakaat kedua dibacakan Surat al- Isra , yang berisi tentang Isra ‘dan Mi’raj.
Lalu ia bertanya pada Ka’b al-Ahbar (seorang mantan rabbi Yahudi yang telah memeluk Islam), “Di mana saya harus membangun mihrab?” “ Di balik Kubah Shakhrah,” jawab Kaab, “Sehingga Anda akan sholat di belakang dua qiblat, yaitu kiblat Musa dan kiblat Muhammad. Umar (ra) berkata kepada Kaab, “Kau bicara seperti orang Yahudi. kami akan membangun mihrab di depan Batu. Seluruh tempat ini merupakan bagian dari masjid. Oleh karena itu, mihrab kami harus berada dalam bagian yang terbaik, yang ada di bagian depan. “
Umar (ra) kemudian menugaskan pembangunan sebuah masjid (yang bisa menampung 3.000 jamaah) disebelah ujung selatan dari tempat kudus yang mulia kubah Masjid al-Aqsa berdiri. Yang kemudian dinamakan Masjid Umar. Dan dengan demikian ia kembali ke tempat suci ini demi kemurnian ibadah di masa lalu, yang telah ditinggalkan baik oleh Kristen dan Yahudi.
Pembakaran Masjid Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya Organisasi Konferensi Islam yang saat ini beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan sebuah mimbar kuno yang bernama “Shalahuddin Al-Ayyubi” terbakar habis. Dinasti Bani Hasyim, penguasa Kerajaan Yordania telah menggantinya dengan mimbar buatan Jepara, Indonesia.
Keutamaan shalat di Masjid al-Aqsa:
Dalam sebuah hadits yang berasal dari Abu Ad-Darda’ ra, Rasulullah saw  bersabda, ”Sholat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada sholat di masjid-masjid lainnya. Sholat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali lipat. Dan sholat di Masjidil Aqsa lebih utama lima ratus kali lipat.” (HR Ahmad)


Ini merupakan pandangan udara dari komplek Al-Aqsa dengan Masjid Al-Aqsa di sebelah kiri dan Kubah Sakrah di sebelah kanan. Bukan hanya Masjid Al-Aqsa dan Kubah Sakrah yang diberkahi Allah, tetapi juga seluruh wilayah yang terletak masjid ini  dianggap sebagai tempat suci bagi Muslim yang dikenal sebagai Al-Haram asy-Syarif.
Masjid Al-Aqsa bukanlah sekedar masjid biasa. Rasulullah saw dan para sahabat banyak mendedikasikan hidupnya untuk memelihara kualitas Masjid Al-Aqsa. Beberapa alasan mengapa Masjid al-Aqsa harus dipelihara adalah karena masjid tersebut merupakan salah satu aspek penting seorang mukmin, diantaranya adalah:
  • Masjidl Aqsa adalah kiblat pertama umat Islam. Sampai enam belas atau tujuh belas bulan sesudah hijrah ke Madinah, Rasulullah saw dan para sahabat masih berkiblat ke Masjidil Aqsa ketika melakukan sholat. Baru kemudian sesudah itu turun wahyu yang memerintahkan Rasulullah dan umatnya untuk mengalihkan kiblat ke Ka’bah. Dari Al-Barra’ bin Azib ra, ia berkata, Kami sholat bersama Nabi saw menghadap ke Baitul Maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan, kemudian beliau mengalihkan arah ke kiblat (di Mekkah).” (HR Bukhari dan Muslim)
  • Masjidil Aqsa adalah titik tolak Mi’raj.
  • Tautan erat antara Masjidil Aqsa dan Masjidil Haram juga tampak dalam riwayat Abu Dzar ra, ketika ia berkata, ”Aku bertanya kepada Rasulullah mengenai masjid yang pertama kali dibangun di muka bumi. Maka Rasulullah saw menjawab, ’Masjidil Haram.’ Aku pun bertanya, ’Lalu sesudah itu?’ Beliau menjawab, ’Masjidil Aqsa.’ Aku bertanya lagi, ’Berapa jarak waktu antara keduanya?’ Beliau menjawab, ’Empat puluh tahun.’ Kemudian beliau berkata,’Dimanapun engkau mendapati waktu sholat, lakukanlah sholat. Dan segenap penjuru bumi adalah masjid bagimu.” (HR Bukhari dan Muslim)
  • Tempat dimana ratusan Rasul Allah (swt) dimakamkan
  • Tempat di mana banyak Sahabat dikuburkan
  • Sebuah tempat di mana mukjizat isra dan mi’raj diperlihatkan oleh Allah
  • Disebut secara langsung dan tidak langsung, 70 kali dalam Al-Qur’an
  • Tempat dimana malaikat telah turun menyampaikan pesan dari Allah
  • Satu-satunya tempat di bumi di mana semua Nabi Allah shalat berjamaah diimami oleh Nabi Muhammad saw
  • Satu-satunya Masjid yang disebutkan namanya dalam Al-Qur’an terpisah dari Ka’bah
Orang-orang Yahudi menyebutnya Temple Mount atau Gunung Moriah, yaitu tempat yang disebut Batu Penjuru, yang kudus dari yang paling kudus, dimana mereka percaya bahwa di situlah TUHAN membentuk Adam dari debu tanah. Bagi orang-orang Yahudi, Temple Mount juga dipercaya sebagai situs dimana Bait Suci pertama dibangun oleh Raja Salomo. Bait Suci ini hancur dan Bait Suci Kedua dibangun kembali sekitar tahun 500 SM, sebelum kemudian dihancurkan oleh tentara Romawi. Saat ini, orang-orang Yahudi menantikan pembangunan kembali Bait Suci ketiga yang menurut mereka akan dibangun pada saat Mesias datang.
Oleh karena itu pembatasan diterapkan untuk seluruh kompleks. Di lain pihak orang-orang Kristen menganggap tempat itu sebagai prasyarat untuk Armageddon dan Kedatangan Kedua (Yesus), kedua-duanyanya secara aktif mendorong pembangunan kembali Bait Allah di Bait al-Aqsa.


Struktur marmer adalah mihrab Masjid Al-Aqsa yang sekarang. mimbar yang di sebelah kanan terbuat dari kayu jati asal jepara Indonesia yang disumbangkan oleh pemerintah Yordania, setelah sebelumnya yang  asli (hadiah dari Salahuddin Ayyubi) hancur dibakar oleh Zionis fanatik pada tahun 1967.
Ketika Tentara Salib merebut Yerusalem pada tahun 1099 M, Masjid al-Aqsa itu dirusak. Babi dipasang di tempat mihrab, dan sebuah gereja didirikan di tempat itu. Salah satu pidato-pidato Imad Eddin (penulis biografi Salahuddin’s) berbicara tentang mihrab masjid yang dulunya pernah dipenuhi dengan kotoran-kotoran babi.
Pada sekitar tahun 1119 M, Raja Baldwin II dari Yerusalem memberikan masjid Al-Aqsa kepada Knights Templar (ksatria perang salib) untuk dijadikan markas mereka.
Mimbar asli Al-Aqsa, dianggap salah satu yang paling indah di dunia, terbuat dari lebih dari 10.000 potongan Cedar dan kayu lainnya,  dihiasi dengan gading dan mutiara yang ditempelkan tanpa setetes lem atau paku .
Setelah penaklukan Yerusalem, Masjid al-Aqsa dipenuhi  oleh orang-orang muslim untuk sholat jum’at  yang pertama kalinya dalam 88 tahun, para jama’ah menangis  tersedu-sedu, mengingat masa lalu masjid Al-Aqsa yang tragis. Lalu sebagai imam di Yerusalem, Muhyi ad-Din al-Qurashi menaiki mimbar yang baru. memulai sholat jum’at berjamaah.

Dikutip dari : http://kebunislam.wordpress.com/
Referensi:
AtlasTours.com
Wikipedia
Sejarah Yerusalem – Karen Armstrong
Perang Salib – S.E. Al-Djazairi
Continue Reading »

Selasa, 09 Maret 2010

APA YANG KITA KETAHUI TENTANG MASJID AL AQSA ??

Masjidil Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam sebelum akhirnya dipindahkan ke
Baitullah sekarang. di tempat suci inilah Rasulullah SAW melakukan Isra’ dan dari sana pula ia berangkat Mi’raj.

Dalam hadits shahih
disebutkan sebagai salah satu dari tiga masjid yang dianjurkan untuk diziarahi, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsha.
Bayt Al-Maqdis,Bait Al-Maqdis,Al-Quds,Quds, Not Jerusalem,Not Yershalim,Not Hierosolyma,Not Temple Mount

Saat ini, tahukah kalian bahwa dimanapun kalian berada di seluruh dunia ini, pemandangan yang diperlihatkan pada banyak orang di seluruh media di muka bumi ini yang dikatakan sebagai Masjid Al Aqsa sebenarnya adalah masjid DOME OF THE ROCK alias Masjid Kubah As-Sakhra?


 Palestina pada tahun 1967, Zionis Yahudi menginvasi Palestina dengan cara mendirikan negara Israel di atas Negara Palestina, dengan cara menduduki Palestina. Israel yang dikuasai oleh orang-orang Yahudi ini, mengusir bangsa Arab Muslimin yang mendiami tanah Palestina dan mulai memporak-porandakan Masjidil Aqsha. Mereka perlakukan Masjidil Aqsha dengan semena-mena, seperti membebaskan siapa saja untuk masuk ke dalam masjid. Hingga tak jarang, terlihat pemandangan orang Yahudi yang sedang berpacaran di dalam masjid atau para turis yang berkeliaran dengan pakaian seadanya di lingkungan masjid.

Pada tahun 1969, mimbar megah yang dibuat oleh Shalahuddin Al Ayubi di dalam masjid (yang
dibuat oleh Shalahuddin Al Ayyubi setelah berhasil merebut kembali Masjidil Aqsha dari tangan penjajah, guna memperingati Isra Mi’raj di lingkungan masjid) dibakar oleh Yahudi.

Peristiwa pembakaran mimbar inilah yang kian meruncingkan barisan umat Muslim guna melawan Yahudi dan mendorong umat Islam sedunia membentuk OKI.
Pada tahun 1970, Palestina akhirnya dikuasai sepenuhnya oleh Zionis Israel.

Entah sejak kapan, berkembang sebuah fokus perhatian bahwa yang namanya Masjid Al Aqsa yang diramaikan dan dianggap bersejarah oleh Ummat Islam itu adalah masjid indah dengan Kubah Emas berbentuk segi enam ini.

Fokus perhatian ini dikembangkan lewat gambar-gambar indah yang beredar, lewat postcard-postcard yang beredar, juga gambar-gambar indah di Kalender islami dan lewat buku-buku turisme. Inilah Masjid As-Shakhra atau masjid DOME OF THE ROCK yang dimaksud dan sudah sangat terkenal tersebut.

Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) yang terlihat seperti gambar di atas adalah masjid berkubah keemasan.

Shakhrah artinya batu. Masjid tersebut dibangun oleh salah satu Khalifah pada masa kekuasaan Bani Umayyah, Abdul Malik bin Marwan. Tujuannya untuk menjaga batu (Shakhrah) yang merupakan tempat Rasulullah berangkat melakukan mi’raj ke langit bersama Malaikat Jibril as. Batu itu sendiri berasa dalam lingkaran (haram) Al Aqsha, dan bukan masjid itu sendiri. Masjid inilah yang sering diduga sebagai masjidil Aqsha.
     
Pada akhirnya, anak-anak muslim di seluruh dunia ini sering kali dibingungkan dengan kedua masjid tersebut sehingga akhirnya mereka memiliki referensi yang salah terhadap mana Masjid Al Aqsa yang sebenarnya.
Banyak orang yang pada akhirnya menyangka bahwa Masjid Al Aqsa yang sebenarnya adalah masjid dengan Kubah Emas di atasnya, yang berdiri tepat di samping tembok ratapan umat Yahudi.
Tembok ratapan umat Yahudi sendiri sesungguhnya adalah Tembok Buraq, yaitu tembok
tempat Rasulullah saw mengikat Buraq, kendaraannya ketika Isra Mi’raj.
Sekarang tembok ini dikuasai oleh Israel dan dijadikan Tembok Ratapan.
Bagaimana dengan Kalian sendiri? Bisakah Kalian lihat perbedaannya? Perhatikan gambar di bawah berikut ini:
Pada gambar di atas kalian melihat tembok yang memagari kompleks masjidil Aqsha, yang biasa disebut Batas Lingkar Komplek Masjidil Aqsha (Harom Masjid Al-Aqsha). Yang disebut kompleks Al Aqsha adalah daerah yang ada di dalam pagar kotak. Dulu pagar itu hanya terbuat dari tanah. Lalu, pada masa khilafah Utsmaniyah, dibangun tembok karena takut kalau Yahudi
mencaplok kompleks (haromul) Masjid Al Aqsha tersebut.

Inilah masjid Al Aqsa yang bersejarah tersebut.
 Dan inilah Masjid Al Aqsa tampak dari dekat dan dari depan.


Masjidil Aqsha adalah masjid kedua di muka bumi (berkubah hijau). Dibangun oleh Nabi Adam setelah ia membangun Baitul Haram. Lalu bangunannya roboh seiring dengan waktu. Kemudian dibangun kembali oleh Nabi Dawud, dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman. Masjidil Aqsha inilah yang terus menerus ingin dirobohkan oleh Yahudi, untuk mendirikan di atasnya apa yang mereka dongengkan sebagai Haikal Sulaiman.
Salah satu caranya, dengan menyebarkan pengetahuan keliru kepada masyarakat bahwa yang dimaksud dengan Masjidil Aqsha adalah Masjid Qubbah Shakhrah (berkubah kuning) di sebelanya.
Meskipun masjid itu masuk dalam kompleks pagar (Harom) Masjidil Aqsha tapi bukan itu masjidnya. Pada saat yang sama diam-diam Yahudi itu menggali Masjidil Aqsha yang sesungguhnya.

Sebelum kesalahanan berkembang pada Ummat Islam dan akhirnya tiada yang menyadari bahwa Masjid Al Aqsa yang sebenarnya telah dihancurkan, ada baiknya kita sebagai generasi Islam tetap hati-hati dan mengabarkan kebenaran yang sebenarnya pada Ummat. Setidaknya, anak-anak kita tahu dan tidak lagi ragu untuk menunjukkan yang manakah masjid Al Aqsa yang
asli. Yang benar adalah benar dan yang salah haruslah diperbaiki. perdebatan, baik di kalangan muslim sendiri maupun di kalangan ilmuwan.

Kontroversi yang utama adalah tentang eksistensi Masjidil Aqsha. Awal Isra adalah dari Masjidil Haram atau Kabah di Mekkah. Apa yang ditulis dalam Quran adalah Muhammad melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Masjidil Aqsha memiliki arti ‘masjid terjauh’. Masjidil Aqsha yang kita kenal adalah berada di kompleks Al-Haram ash-Sharif –Temple Mount menurut Yahudi dan Nasrani– di Jerusalem. Selain Masjidil Aqsha di kompleks tersebut terdapat Qubbah As-Sakhrah atau Dome of the Rock. Dome of the Rock dibangun pada sekitar tahun 690M oleh kekhalifahan Umayyah, Abdul Malik bin Marwan, dan kemudian diikuti dengan pembangunan Masjidil Aqsha yang selesai pada tahun 710M.

Yang diperdebatkan adalah benarkah di kompleks tersebut kekhalifahan Umayyah membangun Masjidil Aqsha sebagaimana yang tertera dalam Quran sebagai tempat Nabi Muhammad SAW menuju dalam perjalanan malamnya di tahun 621M? Benarkah Masjidil Aqsha dalam Quran adalah Masjidil Aqsha di Jerusalem tersebut ??

Pendapat ilmuwan dan ahli sejarah yang sering terdengar ada dua, bahwa Masjidil Aqsha yang dibangun adalah pengejawantahan ayat Quran supaya menjadi nyata karena di tahun 621M di kompleks tersebut tidak ada bangunan masjid bernama Aqsha, dan pendapat yang kedua adalah bahwa Masjidil Aqsha yang tertera dalam Quran adalah Masjid Nabawi di Madinah yang dibangun oleh Rasulullah SAW ketika hijrah, hal ini pun masih dipertanyakan sebab Isra terjadi setahun sebelum Hijrah ke Madinah terjadi.

Wilayah Jerusalem termasuk ke dalam wilayah yang disebut West Bank atau Tepi Barat (sebutan dari PBB), sebuah wilayah yang secara de jure tidak dimiliki oleh negara manapun, wilayah lainnya adalah Jalur Gaza. Jalur Gaza dan Tepi Barat dihuni oleh orang-orang Palestina sebanyak 80 persen dan sisanya orang-orang Israel. Kaum dan negara yang berkepentingan terhadap tanah suci ini bersikukuh pada kepercayaannya, Israel ingin Palestina minggat dari tanah tersebut, juga sebaliknya Palestina ingin Israel keluar dari tanah suci tersebut.

Entah sampai kapan konflik Arab-Israel ini akan berakhir, mungkin memang tanah suci tersebut ditakdirkan menjadi arena peperangan, dan peperangan bukanlah sebuah berkah, sedangkan Masjidil Aqsha dalam Quran nyata jelas disebut dengan “Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya” yang mungkin pula bisa disimpulkan itu bukanlah tanah suci, mungkin hanya bukti sejarah keemasan arsitektur Islam yang menjadi alasan untuk dilestarikan. Wallahualam.

Selain kontroversi juga terselip propaganda yang menyesatkan seperti Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dengan mengendarai buraq, binatang berekor, bersayap, berkepala wanita. Buraq ini sering digambarkan dalam karya seni, namun hal tersebut adalah propaganda terhadap kiasan bahwa Muhammad adalah seorang ‘penunggang’ wanita. Dari rujukan Hadits Bukhari, “Suatu hari malaikat Jibril datang dan membawa Nabi, lalu dibedahnya dada Nabi dan dibersihkannya hatinya, diisinya dengan iman dan hikmah. Kemudian didatangkan buraq, ‘binatang’ berwarna putih yang langkahnya sejauh pandangan mata. Dengan buraq itu Nabi melakukan isra’ dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha” tidak disebutkan bahwa buraq itu berkepala wanita.

http://newyorkermen.multiply.com/journal/item/102

catatan :
Tentang Isra Miraj ada satu artikel yang ditulis oleh Imam A. M. Khattab di Islamic Center of Greater Toledo, Ohio, yang menyimpulkan untuk meyakini Isra dan Miraj terjadi karena nyata tertulis dalam Quran, sedangkan seperti apa prosesnya jelas sangat jauh dari alam pikiran manusia. Para ulama Muslim umumnya meyakini salah satu dari tiga pendapat berikut:

l-Masjid Al-Aqsa is often confused with Masjid Al-Qubba (As-Sakhra) but they are two totally different Masjids. Al-Masjid Al-Aqsa is the one that Allah (SWT) refers to in the first verses of Surat Al-Israa (Sura 17):

1. Glory to ((Allah)) Who did take His servant for a Journey by night from the Sacred Mosque to the Farthest Mosque, whose precincts We did bless,- in order that We might show him some of Our Signs: for He is the One Who heareth and seeth (all things).

2. We gave Moses the Book, and made it a Guide to the Children of Israel, (commanding): "Take not other than Me as Disposer of (your) affairs."

3. O ye that are sprung from those whom We carried (in the Ark) with Noah! Verily he was a devotee most grateful.

Web Source: Islamic City
Continue Reading »