Rabu, 30 Juni 2010

Asal Usul Penyaliban Yesus yang Ditentang Islam

samanthakrieger.wordpress.com
Asal Usul Penyaliban Yesus yang Ditentang Islam (1)
salib yang kini menjadi lambang umat kristen sebagai simbol penyaliban Yesus bagi umat kristiani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kebenaran Yesus Kristus disalib oleh tentara Romawi menyisakan perdebatan. Sebelumnya, John Dominic Crossan, mantan pastor Katolik Irlandia pernah menuliskan sebuah buku yang isinya mengkritik dan mempertanyakan kebenaran penyaliban Yesus.

Terakhir, seorang teolog bernama Teolog Gunnar Samuelsson menulis tesis yang isinya kebenaran penyaliban yesus terkendala masalah deskripsi yang hilang dari sejumlah literasi kuno (injil).

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Adian Husaini menuturkan Islam secara tegas mengatakan Nabi Isa AS (dalam kepercayaan islam) atau dalam kepercayaan Nasrani disebut Yesus Kristus tidak meninggal karena disalib atau dibunuh tentara Romawi melainkan ada seseorang yang diserupakan menjadi Nabi Isa As.

"Terdapat banyak ayat dalam Quran yang menerangkan hal ini. Sebelum Islam lahir, teologi Nasrani memang sudah mencapai bentuknya dimana agama tersebut menyakini dua konsep dasar yaitu penyaliban yesus (crucifixion) dan kebangkitan (resurrection)," ujarnya kepada Republika Online, Selasa (29/6).

Ia menjelaskan, konsep dasar itu terbentuk dalam suatu Konsili Nicea. Konsili merupakan dewan uskup dari berbagai wilayah di masa Kekaisaran Romawi yang mengadakan sidang di Nicea atau Iznik, suatu daerah di Turki yang termasuk dalam kekaisaran Romawi.

Kala itu, lanjut Adian menjelaskan, Konsili Nicea dibentuk menyelesaikan perbedaan pendapat dalam Gereja Aleksandria mengenai hakikat Yesus dalam hubungannya dengan Sang Bapa, khususnya, mengenai apakah Yesus memiliki substansi yang sama dengan Tuhan Bapa ataukah sekedar memiliki substansi yang serupa belaka dengan Tuhan Bapa.

Adian bercerita, St. Aleksander dari Aleksandria dan Athanasius berpegang pada pendapat yang pertama sedangkan seorang presbiter populer bernama Arius, yang dari namanya muncul istilah Arianisme, berpegang pada pendapat yang kedua. Konsili memutuskan bahwa pendukung Arius telah keliru dan kemudian ajarannya diasingkan oleh Gereja. 

Ia menambahkan, hasil lain dari konsili ini adalah kesepakatan mengenai waktu perayaan Kebangkitan Kristus (Paskha dalam Bahasa Yunani; Paskah dalam Bahasa Indonesia), hari raya terpenting dalam kalender gerejawi. "Dari konsili Nicea, syahadat Nasrani dimana Yesus disalib dan menjadi Tuhan anak diberlakukan," ungkapnya.

Menurut Adian, Al-Quran mengkritik sangat keras kepercayaan itu. Kritikan itu termaktub dalam satu ayat yang  menerangkan bahwa pengakuan Nabi Isa sebagai anak Tuhan adalah kemungkaran besar. Sebabnya, Islam sedari awal kelahirannya memposisikan Nabi Isa As sama seperti Nabi-nabi sebelumnya, Nabi yang sengaja diutus kepada setiap bangsa untuk mengajarkan cara menyembah Allah. 

"Dalam surah Al-Maidah, dikatakan, sungguh telah kafirlah mengatakan Allah satu dari yang tiga. Kehadiran Quran merupakan usaha mengoreksi Injil secara mendasar," ungkapnya.

Prihal kebenaran proses penyaliban yang banyak diyakini kaum kristiani, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Adian Husaini mengatakan, berdasarkan catatan sejarah tidak satupun dari murid Yesus yang melihat peristiwa itu berlangsung.
Namun, cerita yang berkembang dalam injil Markus, Matius, Yohannes ataupun Petrus berlandaskan dua hal yakni cerita yang berkembang di Masyarakat dan Maria Magdalena.

"Masalah penyaliban itu merupakan hasil terkaan yang berasal dari cerita masyarakat dan Maria Magdalena. Penulis buku Da Vinci Code,  Dan Brown menyatakan Maria itu istrinya yesus," ujar Adian.

Jadi, lanjutnya, melalui Maria inilah awal cerita kebangkitan Yesus. Ia yang melihat sendiri jenazah yesus tidak ada, dan kemudian bercerita tentang penampakan Yesus dihadapan murid-muridnya. Dari situlah muncul cerita kepercayaan Yesus bangkit untuk menebus dosa manusia," paparnya.

Meski begitu, Adian mengakui tradisi penyaliban memang telah diberlakukan di seluruh wilayah kekuasaan Kekaisaran Romawi termasuk Palestina. Hukuman disalib merupakan bentuk hukuman paling hina di zamannya lantaran orang-orang yang disalib merupakan penjahat rendahan.

Hukuman ini, kata Adian, sangat sadis. Mayat dibiarkan menggelantung dan membusuk hingga dimakan burung pembangkai. "Seiring berjalannya waktu, hukuman ini tidak lagi berlaku dan ditinggalkan," ungkapnya.

Kebangkitan

Tak hanya masalah kebenaran Yesus disalib, perdebatan juga muncul ihwal kedatangan Yesus di dunia. Adian mengungkap perdebatan ini kerap terjadi dikalangan Nasrani.
Beberapa aliran dalam agama tersebut percaya, Yesus telah ada di dunia, sebagian lain mengatakan Yesus bakal bangkit 2050 dan keyakinan yang paling keras adalah Yesus akan datang ke dunia setelah orang-orang Yahudi kembali ke tanah yang dijanjikan, Palestina.

"Ada kepercayaan kristen fundamentalis yang meyakini  salah satu tandanya munculnya Yesus adalah kembalinya orang yahudi ke tanah yang dijanjikan. Karena itu, Nasrani  fundamentalis di AS begitu mendukung pendudukan Israel di Palestina. Sebab itu syarat kedatangan yesus," ungkapnya.

Ihwal hubungannya dengan umat Islam, Adian mengatakan umat Islam hanya perlu merujuk pada Al-Quran dan Hadist. Alasannya, Al-Quran secara jelas memaparkan Nabi Isa merupakan bagian dari sejarah, bagi yang percaya terhadap nabi Muhammad SAW dan Al-Quran yang dibawanya, maka persoalan itu bukanlah masalah besar. Ia mengakui Quran tidak menjelaskan secara detail kapan Nabi Isa kembali ke dunia.

Namun, Quran mengatakan setelah diangkat ke langit Nabi Isa akan kembali ke dunia untuk melanjutkan risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW . "Sekarang tinggal pilih, Anda muslim atau tidak. Kalau muslim, Anda seharusnya percaya Nabi Isa itu manusia biasa, Nabi yang mengajarkan cara menyembah kepada Tuhan," pungkasnya.
Red: Ririn SjafrianiRep: agung sasongko
Continue Reading »

Kamis, 03 Juni 2010

Masjid Emas / Masjid Manila, Filipina


Golden Mosque (Masjid Al-Dahab) Golden Masjid (Masjid Al-Dahab)

golden mosque from far masjid emas dari jauh

inside golden mosque di dalam mesjid emas
The Masjid Al-Dahab , popularly known as the Golden Mosque, is the religious center of Muslims in Metro Manila. Masjid Al-Dahab, dikenal sebagai Masjid Golden, merupakan pusat keagamaan Muslim di Metro Manila. It was built in 1976 and was so called because of the color of its dome. Dibangun pada tahun 1976 dan disebut demikian karena warna kubah. It is located in Quiapo, which is also the center of devotion of Christians. Itu terletak di Quiapo, yang juga merupakan pusat pengabdian orang Kristen.
Beauty is anywhere… Kecantikan adalah di mana saja ...
The structure was built under the regime of President Ferdinand Marcos under the supervision of First Lady Imelda Marcos for the state visit of Libyan strongman Muammar al-Gaddafi. Struktur ini dibangun di bawah rezim Presiden Ferdinand Marcos di bawah pengawasan Ibu Imelda Marcos untuk kunjungan kenegaraan orang kuat Libya Muammar al-Gaddafi. The purpose was to help broker peace with the Muslim separatists in Mindanao. Tujuannya adalah untuk membantu perdamaian broker dengan separatis Muslim di Mindanao. The visit did not happen; instead, it was the First Lady who visited Libya. Kunjungan tersebut tidak terjadi, melainkan itu adalah First Lady yang mengunjungi Libya. The mosque remained and eventually became the largest mosque and the center of Islam in Manila. Masjid tetap dan akhirnya menjadi masjid terbesar dan pusat Islam di Manila.

The mosque is located in Quiapo mainly because there were a number of Muslims that lived there and also in Binondo, which is near Quiapo. Masjid ini terletak di Quiapo terutama karena ada sejumlah muslim yang tinggal di sana dan juga di Binondo, yang dekat Quiapo. The Golden Mosque stands at the end of the Globo De Oro Street, whose name means “Golden Globe”. Masjid Golden berdiri di akhir Globo De Oro Street, yang namanya berarti "Golden Globe". The mosque is large enough to accommodate 3,000 worshipers. Masjid ini cukup besar untuk menampung 3.000 jamaah. Usually, during the Islamic day of worship every Friday noon, the mosque is packed full. Biasanya, pada siang hari Islam setiap ibadah Jumat siang, masjid dikemas penuh. At present, the minaret of the mosque is rusted and the dome is partly rusted; however, the mosque is currently being renovated. Saat ini, menara masjid yang berkarat dan kubah sebagian berkarat, namun masjid saat ini sedang direnovasi.
Continue Reading »

Selasa, 01 Juni 2010

ShahFaisal Masjid-Islamabad Pakistan


ShahFaisalMosque-Islamabad ShahFaisalMosque-Islamabad

ShahFaisalMosque-Islamabad, during night ShahFaisalMosque-Islamabad, pada malam hari

inside shah faisal mosque di dalam mesjid shah faisal
The Faisal Mosque is named after the late King Faisal bin Abdul Aziz of Saudi Arabia, who supported and financed the project. Masjid Faisal diberi nama setelah almarhum Raja Faisal bin Abdul Aziz dari Arab Saudi, yang mendukung dan membiayai proyek.
This beautiful mosque make us remember about Ini masjid yang indah membuat kita ingat tentang
The Faisal Mosque in Islamabad is the largest mosque in Pakistan and South Asia and the sixth largest mosque in the world. Masjid Faisal di Islamabad merupakan masjid terbesar di Pakistan dan Asia Selatan dan mesjid terbesar keenam di dunia. It was the largest mosque in the world from 1986 to 1993 when overtaken in size by the completion of the Hassan II Mosque in Casablanca, Morocco. Ini adalah masjid terbesar di dunia 1986-1993 ketika dikalahkan dalam ukuran oleh penyelesaian Masjid Hassan II di Casablanca, Maroko. Subsequent expansions of the Masjid al-Haram (Grand Mosque) of Mecca and the Al-Masjid al-Nabawi (Prophet's Mosque) in Medina, Saudi Arabia during the 1990s relegated Faisal Mosque to fourth place in terms of size. ekspansi selanjutnya dari Masjid Al-Haram (Masjid Agung) dari Mekah dan Al-Masjid al-Nabawi (Masjid Nabi) di Madinah, Arab Saudi selama tahun 1990-an diserahkan Faisal Masjid untuk tempat keempat dalam hal ukuran.
Faisal Mosque is conceived as the National Mosque of Pakistan. Faisal Masjid dipahami sebagai Masjid Nasional Pakistan. It has a covered area of 5,000 m2 (54,000 sq ft)[citation needed] and has a capacity to accommodate approximately 300,000 worshippers (100,000 in its main prayer hall, courtyard and porticoes and another 200,000 in its adjoining grounds). Ini memiliki luas tertutup 5.000 m2 (54.000 sq ft) [rujukan?] Dan memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 300.000 jamaah (100.000 dalam doa halaman utama aula, dan portico dan 200.000 lainnya di dasar sebelah nya). Although its covered main prayer hall is smaller than that of the Hassan II Mosque in Casablanca (the world's third largest mosque), Faisal Mosque has the third largest capacity of accommodating worshippers in its adjoining grounds after the Masjid al-Haram (Grand Mosque) of Mecca, the Al-Masjid al-Nabawi (Prophet's Mosque) in Medina. Meskipun ruang doa ditutupi utama lebih kecil dari pada Hassan II Masjid di Casablanca (ketiga masjid terbesar di dunia), Faisal Masjid memiliki kapasitas terbesar ketiga menampung jamaah dalam dasar yang berdampingan setelah Mesjid al-Haram (Masjid Agung) dari Mekah, al Al-Mesjid Nabawi (Masjid Nabi) di Madinah. Each of the Mosque's four minarets are 80 m (260 ft) high (the tallest minarets in South Asia) and measure 10 x 10 m in circumference. Masing-masing dari empat masjid menara adalah 80 m (260 ft) tinggi (menara tertinggi di Asia Selatan) dan ukuran 10 x 10 m ke sekelilingnya.
Continue Reading »